Kamis, 12 April 2012

Nabi Muhammad dalam Kitab Orang Hindu


 NABI MUHAMMAD DALAM KITAB ORANG HINDU
 
    Kalau pembicaraan-pembicaraan  kita  tadi,  hanya  tersimpul
    dalam Taurat Musa, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, maka
    khusus mengenai Muhammad ini, terpaksa  kami,  akan  membuka
    buku-buku  suci yang lainnya pula, seperti kitab Weda, kitab
    suci ummat Hindu yang usianya  sudah  2.500  tahun  lamanya,
    sejak  lahirnya Sang Sidharta Gautama (623 - 543 SM), bahkan
    mungkin lebih lama lagi. (Hindu usianya lebih  tua  daripada
    Budha,  sedangkan  Sidharta  Gautama  adalah  pembawa  agama
    Budha). Didalam kitab Weda konon ada tertulis: "Hai sekalian
    manusia,   dengarkanlah   berita   penting  ini.  Nanti  aku
    bangunkan seorang laki laki yang terpuji diantara  manusia."
    Laki-laki  terpuji  dalam bahasa Arab disebutkan "Muhammad."
    Meskipun tafsiran ini mungkin benar, tetapi saya kira  belum
    ada  kekuatan  sama sekali, sebab dalam masa 2.500 tahun itu
    telahl banyak bermunculan laki-laki terpuji dan  orang-orang
    gagah   seperti  Selon,  Zarahudza,  Socrates,  Aristoteles,
    Iskandar Zulkarnain, Yesus,  Darius  yang  Agung,  Napoleon,
    Hitler  dan  masih  seribu  nama lagi barangkali. Untuk kita
    mengetahui , "laki-laki terpuji yang mana yang dimaksudkan,"
    maka  baiklah  kini  kita baca dalam kitab Beha Pesiyaporana
    (kitab Hindu) yang bunyinya:
 
    "Pada masa itu datanglah seorang laki-laki dari  tanah  Arab
    namanya   Akhmad   bergelarkan   Muhammad,   dan   dia  akan
    mendapatkan penolong-penolong.  Hai  orang-orang  Arab,  hai
    tuan-tuan   seluruh   alam   ini,  kepada  engkaulah  taqdis
    (penghormatan)Ku yang suci. Hai orang-orang yang  mengadakan
    beberapa  jalan  yang  banyak  untuk  membinasakan  sekalian
    syaithan, dan dunia ini, kepada engkaulah taqdisKu."
 
    Suatu keterangan berharga, yang sayangnya tetap tersembunyi,
    sebab  adanya  peraturan  kasta-kasta,  dimana  yang  berhak
    membaca Weda hanyalah kaum  Brahmana  saja,  sedangkan  bagi
    orang diluar Brahmana, sangat tabu, apalagi bagi kasta Paria
    dan  Sudra,  bila  saja  membaca  Weda   atau   mendengarkan
    ayat-ayatnya  sekalipun,  dapatlah  ia dihukum mati. Mereka,
    kaum   Brahmana   kuatir,    kalau-kalau    kasta    lainnya
    diperbolehkan  membaca Weda, akan jatuhlah martabat dirinya,
    bahkan mungkin akan pula terbuka  beberapa  ajaran-ajarannya
    yang  salah, sama seperti juga mengapa ummat Katolik sampai,
    dewasa  ini  belum  "mempunyai  Injil-injil  yang  lengkap,"
    selain daripada hanya katekesmus dan Jubilate belaka.







Artikel terkait :
1.Dia Adalah Rokhulkudus
2.Muhammad dalam Injil-Injil yang Hilang
3.Muhammad dalam Injil Kenyataan
4Muhammad dalam Injil Kenyataan Pula
5.Nabi Muhammad dalam Perjanjian Lama
6.Nabi Muhammad dalam Kitab Nabi Yesaya
7.Nubuatan Daniel Tentang Islam
8.Nabi Muhammad dalam Kitab Nabi Malakhi
9.Nabi Muhammad dalam Kitab Orang Hindu
10.Nabi Muhammad dalam Kitab Orang Parsi
11.Tujuh Kebenaran Islam yang Mutlak






Share

Twitter Facebook Digg Delicious Favorites More