Pendahuluan
Dengan menunjuk kepada Yesus Kristus yang tergantung di kayu salib, Rasul Paulus berkata: “KRISTUS, KUASA ALLAH.” (1 korintus 1:24)
Jika kita baca ayat ini untuk pertama kali, rasanya seperti ada salah pengertian mengenai arti dari “Kuasa” itu. Kelihatannya tidak masuk akal jika KUASA ALLAH ITU bisa terdapat pada seorang miskin, guru orang Yahudi yang disalibkan, yang ditutupi awan kegelapan karena siksaan dan penolakan. Kelihatannya tidak masuk akal bahwa rupa dari TUHAN Yang Maha Kuasa itu tergambar pada figur seorang yang menderita yang sedang menghadapi maut di kegelapan malam.
Golgota kelihatan melebihi lambang seseorang yang ditinggalkan Allah—suatu gambaran dari ketidak berdayaan dan kekalahan yang tak dapat dielakkan.
Namun manakah yang dapat mengubah kehidupan? Semua peperangan di dunia ini? Semua ancaman dan goncangan kekuatan militer? Semua perundingan, semua pidato berbau politik? Semua artikel surat kabar? Semua resolusi yang timbul dari masyarakat di bawah matahari atau perbuatan mulia pada waktu Yesus Kristus menghadapi salib?
Karena ini adalah fakta sejarah bahwa karena mujizat peralihan yang ajaib MAKA SALIB KRISTUS ITU MENJADI FAKTA-NYA! Dari sana ia memerintah suatu kerajaan yang rohani yang memiliki jutaan pengikut dari satu generasi ke generasi yang lain.
Karena ini adalah fakta sejarah bahwa karena mujizat peralihan yang ajaib MAKA SALIB KRISTUS ITU MENJADI FAKTA-NYA! Dari sana ia memerintah suatu kerajaan yang rohani yang memiliki jutaan pengikut dari satu generasi ke generasi yang lain.
Apakah rahasia kuasa pendorong dari salib itu? Apakah alasan atas daya tariknya, kuasa meluluhkan, kuasa melunakkan dan kuasa menaklukan dari salib itu? Mengapa kuasa salib itu menjadi suatu daya tarik yang tak dapat ditolak oleh orang banyak?
Ada 3 alasan penting
1.SALIB ITU MENAMPILKAN WAJAH BARU DARI KRISTUS
2 kor 5:19, “Sebab TUHAN mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus.”
2 kor 5:19, “Sebab TUHAN mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus.”
Golgota adalah derita Allah, tangisan, cucuran darah, ratapan derita. Allah yang menyerahkan diri-Nya ke atas kayu salib yang sebenarnya adalah untuk penjahat—Allah hamba yang terbunuh oleh ciptaan-Nya sendiri. Golgota adalah lambang Allah yang di tolak, Allah yang dibuang, Allah yang dipermalukan, Allah yang direndahkan! Allah yang begitu dekat kepada manusia sehingga menderita malu, menerima segala kekurangan, dan menahan siksa. Allah merasakan siksaan manusia, menggantikan tempat manusia, menerima hukuman manusia, menahan segala akibat kelemahan dan dosa manusia.
Bagi orang Yunani dan Romawi, “Ilah-ilah” mereka jauh dan tidak didekati—selalu sibuk dengan peperangan, berburu, pesta pora, dan berkeinginan untuk mendapatkan kesenangan—sama sekali tidak mau kenal dengan kebutuhan dan penderitaan manusia biasa. Ilah orang kafir hanya mau dengan orang yang kuat, orang yang sudah berhasil, orang yang cantik, orang kaya, dan orang bijaksana.
Tetapi golgota itu adalah lambang Allah yang mengambil prakarsa untuk mendamaikan umat manusia yang memberontak; Allah yang menempuh seluruh perjalanan dengan Allah yang membayar seluruh harga. Golgota ialah lambang Allah; begitu tegas dalam disiplin;begitu lemah-lembut;begitu mengosongkan diri, supaya Ia bisa menerima penyalahgunaan dan kemarahan dan emnanggung malu; ludahan orang, duri, paku, cambukan, semua tanpa membalas.
Amat banyak yang kita kagumi dari sejarah tetapi tidak ada yang bisa dibandingkan dengan hal ini.
2.SALIB MENGEMUKAKAN SUATU GAMBARAN YANG BARU TENTANG DOSA
Roma 8:7, “ Sebab keinginan daging adalah PERSETERUAN TERHADAP ALLAH, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.”
Roma 8:7, “ Sebab keinginan daging adalah PERSETERUAN TERHADAP ALLAH, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.”
Dalam terang salib itu, ‘DOSA’ itu bukan saja kebodohan atau kelemahan atau kemerosotan moral. ITU ADALAH KEBRUTALAN, PEMBERONTAKAN DENGAN TANGAN BESI TERHADAP ALLAH!
Manusia itu bukanlah malaikat yang sedang dipersiapkan untuk mengangkat diri sendiri kepada kesempurnaan. IA ADALAH SEORANG PEMBERONTAK YANG HARUS MELETAKKAN SENJATANYA!”
Menurut firman Allah, dosa itu bersemi dalam kemauan yang belum didisiplin yang telah dihuni oleh diri sendiri dan yang telah meninggalkan Allah! Dosa itu adalah kehendak yang gila-gilaan untuk kebebasan; suatu keinginan yang sakit untuk membuktikan bahwa manusia itu bisa menjalankan roda kehidupannya sendiri tanpa bantuan dari Allah. Dosa adalah roh setan yang ingin menggulingkan tahta Allah!
3.SALIB ITU MENGEMUKAKAN SUATU GAMBARAN BARU TENTANG MANUSIA.
Lukas 15:7,”Demikian juga aka nada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat.”
Lukas 15:7,”Demikian juga aka nada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat.”
Golgota adalah kenyataan dari NILAI MANUSIA DALAM PANDANGAN ALLAH; KEMUNGKINAN-KEMUNGKINA YANG IA LIHAT DALAM DIRI MANUSIA, DAN HARGA YANG IA RELA MENANGGUNGNYA UNTUK MEMILIKI KEMBALI MANUSIA—SEKALIPUN MANUSIA YANG PALING BURUK, YANG TIDAK BERHARGA, DAN YANG PALING TIDAK BERMORAL!
Golgota adalah kenyataan dari harga yang Allah rela untuk membayarnya walaupun untuk menebus HANYA SEORANG SAJA!
Kesimpulan
Cerita tentang TOKCHI ISHI, seorang warga Negara jepang dan pembunuh yang sudah bertobat, adalah suatu contoh dari kuasa salib Golgota untuk mengubah kehidupan manusia!
Cerita tentang TOKCHI ISHI, seorang warga Negara jepang dan pembunuh yang sudah bertobat, adalah suatu contoh dari kuasa salib Golgota untuk mengubah kehidupan manusia!
Tokchi Ishii adalah seorang narapidana yang paling berbahaya dan terkenal dalam sejarah jepang, dan riwayat pertobatanya telah dijuluki “ cerita yang paling aneh di dunia” inilah cerita agama yang paling klasik pada zaman ini. Cerita yang dibuat berdasarkan pengakuan dari Ishii sendiri, ditulis antara dia dipenjarakan untuk terakhir kali dan dieksekusi, dan diterbitkan dalam bahasa inggris pada tahun 1923 dengan judul Seorang pria dalam penjara, seorang pembaca cerita tersebut adalah manusia yang dingin dan tidak memiliki daya imajinasi jika ia dapat membacanya tanpa hatinya tergugah.
Dr. John kelman yang menulis prakata untuk buku tersebut menjelaskan sebagai “Visi yang paling realistis yang pernah saya lihat tentang Yesus Kristus menemukan seorang yang telah hilang.”
Dari umur 13-40 tahun, Ishii sudah masuk penjara lebih dari 10 kali dan telah menjalani hukuman penjara lebih dari 20 tahun. Mencuri, membongkar, merusak penjara, menyerang, membunuh adalah kebiasaanya. Sehingga ia disebut sebagai penjahat ulung. Namun perjumpaanya dengan Kristus telah mengubah hidupnya sebagai, “singa manusia” menjadi orang yang lemah lembut, bertobat dari segala kejahatannya.
Kejahatan yang pernah dilakukannya yaitu membunuh seorang wanita pelayan bar di Tokyo sehingga dia di jatuhi hukuman mati. Seorang yang bernama Carolyn Mc Donald, seorang wanita missionaries daro Skotlandia mengirimkan sebuah bingkisan hadia tahun baru berupa makanan dan alkitab perjanjian baru. Alkitab itu dua kali dia buka lalu meletakkannya kembali, membaca hanya sekedarnya saja. Namun untuk ketiga kali dia membaca buku itu dia menemukan kisah Yesus di serahkan oleh musuh-musuhNya kepada Pilatus dan diadili secara tidak adil dan dihukum mati di kayu salib.
Kisah ini telah mengubah hidupnya dan mulai merasakan bahwa Yesus mengasihinya. Pada hari eksekusi hukuman mati tiba, tanggal 17 agustus 1978, Ishii menemui ajalnya dengan penuh damai dan ketegaran yang luar biasa. Pembimbing rohani penjara menyaksikan: “Ia menghadapi kematian dengan sangat bersukacita atas kemurahan Allah dan dengan keteguhan dan ketenangan hati.”
Sesungguhnya Tokichi Ishii telah mengalami pertobatan oleh kuasa Salib Golgota itu! Maka kuasa yang sama dapat mengubah kehidupan anda.