Renungan ini khusus buat orang yang rajin ke gereja, tapi pulang tidak membawa apa-apa…
Apakah anda orang yang sangat rajin kegereja? Eits tunggu dulu..saya tidak mau buru-buru memuji anda sebagai orang yang rohani. Sebab orang yang rajin datang kegereja belum menjadi jaminan bahwa anda seorang yang rohani. Karena saya yakin untuk mengukur indikator kerohanian seseorang tidak dapat di lihat dari kerajianannya menghadiri ibadah.
Mungkin anda pernah menemukan orang yang rajin ke gereja tapi rohaninya biasa-biasa saja. Mereka hanya sekedar pengunjung yang setia datang belum menjadi murid yang sejati. Mereka datang ke gereja hanya sekedar rutinitas atau hanya kebiasaan semata..kehadiran mereka di gereja hanya untuk bersilaturahmi dengan teman-teman gereja, atau mungkin untuk menghindari kunjungan dari pendeta dan jemaat.
Mereka menjadikan gereja hanya tempat kumpul-kumpul saja, orang-orang seperti ini punya filosofi, “ dari pada dirumah tidur, lebih baik tidur digereja..dari pada di rumah bengong, lebih baik ngobrol-ngobrol di gereja..dll…tambahkan sendiri..
Orang-orang seperti ini sangat mudah dikenali…mereka adalah orang-orang yang seolah-olah sibuk, mondar-mandir kesana-kemari tak tentu apa yang dikerjakannya..keluar masuk ruang kebaktian seperti orang kepanasan. Duduknya selalu gelisah, bentar-bentar lihat jam, dan sesekali bermain hape..
Mereka juga sangat komunikatif dalam gereja, maksudnya mereka suka ngobrol atau bisik-bisik saat kebaktian berlangsung, mereka ini adalah orang-orang yang ceria, artinya suka senyum-senyum bahkan tertawa-tawa cekikikan saat ibadah berlangsung…teleponan dan sms-an saat ibadah soal biasa bagi mereka..
Bahkan yang paling hebat adalah mereka selalu online dengan internet saat ibadah, seperti update status facebook dan twitteran..atau mereka selalu mengikuti perkembangan berita dunia dengan membaca berita-berita di situs berita online saat ibadah…
Tidak heran, orang-orang seperti ini pulang kerumah dengan tangan dan hati yang kosong, tanpa membawa berkat rohani..bagi mereka yang penting datang untuk mengisi absen sudah cukup..
Itulah sebabnya orang-orang model ini tidak pernah bertumbuh kerohaniannya, dari dulu sampai sekarang begitu-begitu saja, reformasi dan kebangunan tidak pernah terjadi dalam hidupnya..
Mereka tidak menjadikan ibadah menjadi saat untuk intropeksi diri, saat untuk menjalin hubungan dengan Tuhan, saat untuk merasakan hadirat Tuhan…
Bagi saya orang-orang semacam ini sebenarnya lebih baik tidak usah datang ke gereja..sebab kehadiran mereka akan mengganggu orang-orang yang ingin berbakti dengan sungguh-sungguh. Orang-orang ini hanya akan menjadi pengganggu saat ibadah seperti HP yang tiba-tiba berbunyi dan suara-suara tertawa-tawa yang dapat mengganggu konsentrasi…dll..
Orang-orang semacam ini sebenarnya sedang mengalami kerugian yang mereka tidak sadari…
Itulah sebabnya orang-orang seperti ini tidak pernah menjadi murid yang sejati. Seorang murid adalah orang yang mau belajar dan diajar dibawah bimbingan guru agung Yesus Kristus, juga melalui bimbingan para pendeta dan tua-tua jemaat…
Orang-orang ini biasanya tidak tahan guncangan: Mereka akan segera pergi meninggalkan gereja bila masalah terjadi di gereja..dia juga akan mudah pergi bila dia sakit hati kepada anggota yang lain…
Firman Tuhan mengatakan Tim 3:5 “ Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya….”
Jadi, sebelum anda semakin menjadi-jadi, maka renungkanlah firman Tuhan ini..
Psa 42:1 Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah. (42-2) Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
Psa 42:2 (42-3) Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
Sadarilah, bahwa kita sesungguhnya memerlukan kehadiran Tuhan mengisi jiwa kita yang hampa..
Selidiki hati dan lihat betapa kita sangat merana dan menderita karena dosa-dosa kita..maka kita membutuhkan Yesus untuk membalut luka-luka dosa kita…
Dengan demikian kita akan selalu merindukan Yesus dan haus akan Firman-Nya, dan kita akan selalu merindukan persekutuan yang hikmat..
Maka kehadiran kita dalam ibadah gereja, akan berapi-api..ibadah menjadi saat yang menyenangkan dan penuh berkat buat kita…akhirnya kita kembali kerumah dengan jiwa yang baru…semangat yang baru….
Seorang hamba Tuhan memberikan nasehat…
Bila orang berbakti memasuki tempat perkumpulan, harus penuh dengan kesopanan, pergi ke tempat duduk dengan tenang. Percakapan yang biasa, berbisik-bisik dan tertawa-tawa tidak diperkenankan dalam rumah perbaktian, baik sebelum maupun sesudah acara kebaktian. Kesalehan yang tekun hendaknya menjadi cirri orang-orang yang berbakti.
Bila orang-orang masuk kerumah ibadah, mereka memberikan penghormatan sejati kepada Tuhan dan mengingat bahwa mereka ada di hadirat-Nya, maka ada kuasa dalam ketenangan. Berbisik-bisik, tertawa-tawa dan bercakap-cakap tidak diperkenankan dalam ibadah. Pikiran harus disediakan untuk mendengar Firman Allah, supaya Firman itu dapat dirasakan pentingnya, dan dapat mempengaruhi hati.
Suasana penuh khidmat harus meliputi semua orang, dan malaikat-malaikat Allah lebih dekat kepada mereka. Setiap orang yang hadir yang takut akan Allah hendaknya menundukkan kepala dan bersatu dengan pendeta dengan doa dalam hati agar Allah menghormati kumpulan itu…….
(Nasehat bagi sidang, hal.157)
Bila kita mengikuti nasehat diatas, maka kita akan menjadi orang-orang yang berbahagia…pengaruh ibadah akan menyelimuti kehidupan kita, saat ibadah berakhir, kita menjadi orang-orang yang diubahkan…jadi, saya ucapkan selamat untuk anda…
Mari Berbaktilah di dalam Roh dan kebenaran…Tuhan memberkati.